Ngobrol Bareng MPR-RI dalam Netizen Gathering 2016

Netizen Gathering 2016 Ngobrol Bareng MPR-RI, pengalaman baru bagi saya dengan santainya dapat ngobrol bareng dengan para pejabat Wakil Rakyat kita dari Senayan ini. Tak tanggung-tanggung, Bapak Zulkifli Hasan (@zul_hasan) selaku ketua MPR dan Bapak Ma'ruf Cahyono selaku Sekjen MPR datang langsung menyapa dan berdiskusi dengan para blogger (netizen) yang hadir di Eastparc Hotel Yogyakarta selama dua hari, 18-19 Maret 2016.

Zulkifli Hasan membuka dialog dengan tema bahasan GBHN Sebagai Penentu Arah Bangsa, ini juga dikaitkan dengan tugas anggota MPR untuk mensosialisasikan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.


Saya sendiri merasa berat dengan materi ini, karena sejak awal panitia tidak menginformasikan tema umum bahasan Ngobrol Bareng Dengan MPR RI ini terkait sosialisasi #4PilarUntukNetizen.

Apa itu Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara?

Setelah dengan mendadak googling, dengan lupa mencatat sumbernya barulah saya ngeh Empat Pilar yang dimaksud, yaitu:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. NKRI

Dan salah satu tugas utama anggota MPR yang didalamnya terdiri dari anggota DPR plus DPD adalah untuk mensosialisasikan Empat Pilar tersebut, khususnya di wilayah DaPil mereka masing-masing.

Di sesi pertama ini, Ketua MPR membuka dengan menjelaskan tugas dan posisi MPR saat ini. Tugas utamanya antara lain Mengubah dan menetapkan Undang-Undang, serta Melantik Presiden. Sedangkan posisi MPR saat ini adalah setara dengan Lembaga Tinggi Negara.

Sedangkan tugas politis MPR selain dalam mensosialisasikan Empat Pilar diatas juga Pengkajuan Aspirasi Rakyat terkait tata negara, konstitusi, dll.

Ketua MPR sendiri berharap Gedung Senayan yang megah tersebut bukan sebqgai tempat yang eksklusif, namun sebisa mungkin sebagai Rumah Kebangsaan yang seluruh kalangan masyarakat Indonesia dapat mengaksesnya.

Setelah makan malam, sesi berikutnya masih ngobrol santai dengan Bapak Ma'ruf Cahyono. Beliau memaparkan salah satu langkah baru dari MPR dengan menciptakan gerakan Ini Baru Indonesia, dimana Empat Pilar diatas tadi bukan sebagai konsep saja namun juga memunculkan metoda-metoda baru dalam sosialisasinya dan aplikasinya juga.

Metoda-metoda yang sudah coba dilakukan oleh MPR terkait Empat Pilar tersebut antara lain Training of Trainee (ToT) dan juga Outbound. Dengan adanya masukan dari masyakat diharapkan muncul metoda-metoda baru yang lebih efektif dan efisien.

Lanjut dihari kedua, pembahasan dilanjutkan dengan Menangkal Radikalisme dengan Empat Pilar. Kali ini netizen diajak ngobrol santai bersama Bapak Soemandjaja Roekmandis (@sunmandis)selaku Pimpinan Badan Pengkajian MPR.

Sarapan Lotek Eastparch Hotel

Beliau mengawali dengan membahas Fundamentalisme vs Radikalisme. Menurut beliau, Fundamentalisme -> Fundamental -> Pondasi. Sedangkan Radikalisme, -> Radik -> Akar.

Radikalisme sendiri, muncul dari 4 faktor, watak seseorang (bawaan dari keluarga); latar belakang pendidikan; keyakinan yang dianutnya; serta faktor eksternal dari kebijakan pemerintah di wilayah dimana ia tinggal.

Satu yang masih sangat teringat dari sesi tersebut adalah "Bagaimana Nanti vs Nanti Bagaimana".

Implementasi Sila-sila Pancasila :

1. Berhenti Saling Merendahkan, Mulailah Menghormati Perbedaan

2. Stop Marah-Marah, Mulailah Bersikap Ramah. Stop Saling Curiga, Mulailah Saling Menyapa

3. Berhentilah saling Memaksakan, Mulailah Berkorban. Perbedaan Bergandeng Tangan

4. Berhentilah Bersilat Lidah, Mulailah Saling Musyawarah

5. Berhentilah Malas, Mulailah Bekerja Keras. Berhentulah untuk Menang Sendiri, Mulailah untuk saling Berbagi

Bima Sakti (@bimakuru), Eastparc Hotel, 19 Mar 2016