Berkunjung ke Museum Ullen Sentalu

Sudah hampir 20 tahun museum ini didirikan, baru kali ini saya berkunjung ke Museum Ullen Sentalu ini. Menurut website resminya, Museum Ullen Sentalu mulai didirikan tahun 1994 dan diresmikan pada 1 Maret 1997. Diresmikan oleh KGPAA Paku Alam VIII, Gubernur DIY pada waktu itu.

Museum Ullen Sentalu ini buka dari hari Selasa s/d Minggu pukul 08:30 - 16:00 wib.

Saya berkunjung ke Museum Ullen Sentalu ini pada hari Sabtu, 2 Februari 2013. Kalau tidak salah rombongan saya sampai di Museum Ullen Sentalu sekitar jam 10-an pagi. Saya (@bimakuru) beserta 3 orang teman, ada @ayina87, @mumolabs dan juga Retno.

Museum Ullen Sentalu


Dengan tiket Rp.25.000,- kita sudah bisa memasuki area Museum Ullen Sentalu ini. Untuk wisatawan mancanegara dikenai tarif Rp.50.000,-

Setelah membayar tiket kita tidak langsung dapat masuk ke Museum Ullen Sentalu, namun diharuskan menunggu untuk mendapatkan guide rombongan. Kala itu rombongan saya (4 orang) digabung dengan rombongan lain (3 orang), jadi 1 guide untuk 7 orang.

Sesaat memulai tour di Museum Ullen Sentalu, mbak guide-nya langsung memberi memberi info dilarang mengambil gambar ataupun video selama tour di Museum Ullen Sentalu ini. Namun tidak semua area dilarang untuk foto, ada beberapa spot yang diperbolehkan untuk berfoto. Dari penjelasan mbak guide, Museum Ullen Sentalu ini total seluas 1,2 hektar.

Penjelasan awal isi dari Museum Ullen Sentalu ini akan berkisah tentang Kerajaan Yogyakarta dan Solo, dilihat dari sudut pandang Wanita Keraton. Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku, yang artinya (kurang lebih): nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan. Blencong sendiri adalah lampu yang menjadi sumber cahaya dalam acara wayang kulit.

Segera di update lagi... :)

Referensi tambahan: ullensentalu.com; wikipedia.org;